Rangkuman Materi IPS
Kelas 3 SMP/MTs
BAB I
Mengenal Keragaman Bentuk Muka Bumi
Bentuk muka bumi
tidak rata, ada yang berbentuk dataran rendah, datar, dan curam. Batuan
pembentuk lithosfer terdiri dari batuan beku, batuan sedimen, dan batuan
malihan.
Bentuk-bentuk muka
bumi yang beraneka ragam berasal dari tenaga endogen dan eksogen. Tenaga
endogen berupa proses tektonisme, vulkanisme, dan gempa bumi. Sedangkan tenaga
eksogen berasal dari erosi, sedimentasi, pelapukan dan masswasting.
Tenaga endogen dan
eksogen
memengaruhi kehidupan di muka bumi baik dampak positif maupun negatif. Bencana
alam yang ditimbulkan dari proses pembentukan muka bumi antara lain meletusnya
gunung berapi, gempa bumi, dan tanah longsor.
BAB II
Kehidupan pada Masa
Praaksara di Indonesia
Pengertian zaman
praaksara
Zaman Praaksara adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir setelah manusia mengenal tulisan. Kurun waktu zaman praaksara berdasarkan perkembangan keadaan alam di bumi adalah sebagai berikut:
Zaman Praaksara adalah zaman sebelum manusia mengenal tulisan. Zaman praaksara dimulai sejak manusia ada dan berakhir setelah manusia mengenal tulisan. Kurun waktu zaman praaksara berdasarkan perkembangan keadaan alam di bumi adalah sebagai berikut:
§ Zaman Arkhaeikum
§ Zaman Mesozoikum
§ Zaman Paleozoikum
§ Zaman Neozoikum
Jenis-jenis manusia
Indonesia yang hidup pada masa praaksara, antara lain adalah:
§ Pithecanthropus
Mojokertensis diketemukan di Perning Kabupaten Mojokerto.
§ Meganthropus
Palaeojavanicus diketemukan di daerah Sangiran, Surakarta.
§ Pithecanthropus
Erectus diketemukan di daerah Trinil Ngawi, Jawa Timur.
§ Homo Soloensis
diketemukan di desa Ngandong Kabupaten Blora.
§ Homo Wajakensis/Homo
Sapiens diketemukan di desa Wajak, Tulung Agung, Jawa Timur.
Perkembangan
kehidupan pada masa praaksara dapat dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu:
§ Masa kehidupan
berburu dan berpindah-pindah.
§ Masa kehidupan
bermukim dan berladang.
§ Masa kehidupan
bercocok tanam di persawahan.
§ Masa perundagian
(pertukangan).
Peninggalan-peninggalan
kebudayaan pada masa praaksara dapat dikelompokkelompokkan sesuai dengan
tingkat kehidupannya.
§ Peninggalan pada
masa berburu dan berpindah-pindah (berburu dan meramu) antara lain kapak
perimbas, kapak penetak, kapak genggam, alat-alat serpih serta alat dari tulang
dan tanduk.
§ Peninggalan
kebudayaan pada masa berburu dan mengumpulkan makanan tingkat lanjut antara
lain kapak sumatralit, alat serpih toala, alat tulang samping, dan mata panah
batu bergigi.
§ Peninggalan
kebudayaan pada masa bercocok tanam, antara lain adalah kapak persegi, kapak
lonjong, mata panah, gerabah dan lain-lain
§ Peninggalan
kebudayaan pada masa perundagian antara lain jenis-jenis peralatan dari besi,
gerabah, pakaian, perhiasan, nekara, kapak perunggu, dan lain-lain.
Kedatangan dan
persebaran nenek moyang bangsa Indonesia di Nusantara. Nenek moyang bangsa
Indonesia berasal dari daerah Yunan di Cina Selatan. Mereka termasuk rumpun
bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia secara bergelombang dan bertahap.
Bangsa Austronesia yang masuk ke Indonesia disebut bangsa Melayu yang dibedakan
menjadi dua macam, yaitu bangsa Proto Melayu dan bangsa Deutero Melayu. Corak
kehidupan nenek moyang bangsa Indonesia meliputi:
§ Kehidupan agraris
§ Kehidupan sosial
§ Kehidupan bahari
§ Kehidupan sosial
budaya
§ Kehidupan religius
(kepercayaan)
BAB III
Interaksi Sosial dalam Kehidupan Manusia
§ Interaksi sosial
merupakan proses hubungan dan saling memengaruhi yang terjadi antara individu
dengan individu, individu dengan kelompok atau kelompok dengan kelompok.
§ Identitas sosial
merupakan ciri maupun sifat tertentu yang dimiliki seseorang dan telah
memperoleh pengakuan dari masyarakat sekitar.
§ Status adalah tempat
atau posisi umum dalam masyarakat sehubungan dengan orangorang lainnya dalam
kelompok tersebut atau kelompok yang lebih besar.
§ Proses sosial
terjadi bila seorang individu mendapatkan pembentukan sikap untuk berperilaku
yang sesuai dengan perilaku kelompoknya.
§ Lembaga sosial
merupakan himpunan-himpunan yang terdiri atas norma-norma berbagai tingkatan
yang merupakan kebutuhan.
§ Lembaga merupakan
suatu badan atau organisasi yang melaksanakan aktivitasnya.
§ Pranata sosial
merupakan sistem norma atau aturan-aturan tentang kegiatan masyarakat khusus.
§ Kelompok sosial
adalah kesatuan sosial yang anggotanya saling berinteraksi, mempunyai adat
istiadat tertentu dan memiliki sistem norma yang mengatur interaksi tersebut
sebagai identitas bersama dan bersifat kontinyu.
§ Perubahan sosial
ketidaksesuaian antara unsur-unsur sosial yang saling berbeda yang ada dalam
masyarakat, sehingga menghasilkan suatu pola kehidupan sosial yang tidak serasi
fungsinya.
BAB IV
Sosialisasi sebagai Proses Pembentukan Kepribadian
§ Sosialisasi adalah
proses mempelajari nilai, norma, peran, dan semua persyaratan lainnya yang
diperlukan individu untuk dapat berprestasi secara efektif dalam kehidupan
masyarakat.
§ Kepribadian adalah
ciri-ciri watak yang khas dan konsisten sebagai identitas seseorang yang
ditunjukkan dalam pola perilaku, sikap, kebiasaan dan sifat seseorang saat
berhubungan dengan orang lain.
§ Media sosialisasi
merupakan tempat bagi seorang individu untuk mengembangkan keberadaannya
sebagai makhluk sosial.
BAB V
Manusia Sebagai Makhluk Sosial dan Ekonomi
§ Manusia adalah makhluk
yang memiliki naluri untuk hidup bersama manusia lainnya. Oleh karena itu
manusia disebut sebagai makhluk sosial.
§ Masalah ekonomi
merupakan persoalan yang menyangkut cara bagaimana manusia memenuhi kebutuhan
hidupnya.
§ Menurut Adam Smith
homo ekonomikus diartikan sebagai makhluk ekonomi.
§ Ciri-ciri manusia
homo ekonomikus adalah sebagai berikut:
§ Setiap tindakan
ekonomi dilakukan secara rasional dan efisien.
§ Tindakan ekonomi
dilakukan untuk kepentingan diri sendiri.
§ Beberapa hal yang
menyebabkan kebutuhan tiap individu atau kelompok berbeda:
§ Lingkungan tempat
tinggal
§ Status sosial
§ Pekerjaan
§ Adat istiadat
§ Status ekonomi
§ Agama
§ Ilmu ekonomi adalah
ilmu yang mempelajari perilaku manusia dalam usaha untuk memenuhi kebutuhan
yang tidak terbatas dengan alat pemuas kebutuhan yang terbatas.
BAB VI
Tindakan Motif, dan Prinsip Ekonomi
§ Kegiatan atau
tindakan yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup agar mencapai
kemakmuran disebut tindakan ekonomi.
§ Hal-hal yang
mendorong seseorang untuk melakukan tindakan ekonomi disebut motif ekonomi.
§ Prinsip ekonomi
adalah berusaha dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil tertentu,
atau dengan pengorbanan tertentu untuk memperoleh hasil maksimal.
§ Beberapa hal yang
dilakukan oleh konsumen dalam melaksanakan prinsip ekonomi, antara lain sebagai
berikut.
§ Mendahulukan
kebutuhan yang paling penting daripada yang lainnya.
§ Memilih barang yang
harganya murah dan berkualitas baik.
§ Memerhatikan jumlah
uang yang dimiliki.
§ 5. Beberapa prinsip
ekonomi yang perlu diperhatikan oleh distributor antara lain sebagai berikut.
§ Memerhatikan produk
apa yang akan disalurkan.
§ Memerhatikan siapa
konsumen yang membutuhkan produk tersebut.
§ Memerhatikan sarana
apa sajakah yang diperlukan dalam pendistribusian barang.
§ Memerhatikan
pihak-pihak yang diperlukan dalam pendistribusian barang.
BAB VII
Pengetahuan Peta, Atlas, dan Globe
Peta adalah gambaran seluruh atau sebagian permukaan bumi yang dilukiskan atau digambarkan dalam bentuk bidang datar yang diperkecil dengan menggunakan skala tertentu dan ditambah dengan tulisan-tulisan sebagai tanda pengenal. Ilmu yang mempelajari tentang peta disebut kartografi. Syarat utama dalam pembuatan peta diantaranya conform, equivalent, dan equidistance. Sedangkan komponen-komponen yang terdapat pada peta antara lain judul, skala, inset, legenda, garis astronomis, sumber dan tahun pembuatan, garis tepi, warna, simbol, letering dan orientasi.
Kumpulan dari peta-peta yang dibukukan disebut atlas. Berdasarkan wilayahnya, atlas terdiri dari atlas nasional, atlas regional, atlas dunia dan atlas semesta. Sedangkan tiruan bumi dalam bentuk bulat seperti bola disebut globe. Peta, atlas dan globe dapat memberikan manfaat mengenai fenomena-fenomena di muka bumi melaui informasi geografis dalam kehidupan.
BAB VIII
Keterkaitan Kondisi Geografi Fisik dengan Penduduk
§ Kondisi geografis
adalah keadaan permukaan bumi pada suatu wilayah tertentu.
§ Kondisi geografis
yang ada di suatu wilayah antara lain gunung, pegunungan, bukit dan perbukitan,
dataran tinggi (plato), dataran rendah, lembah dan depresi.
§ Dengan media peta
dapat diketahui kondisi geografis suatu wilayah.
BAB IX
Atmosfer, Hidrosfer dan Dampaknya terhadap Kehidupan
Sebagai negara yang
besar, Indonesia mempunyai jumlah penduduk sangat banyak. Hal ini mengakibatkan
timbulnya berbagai masalah yang harus ditangani dan perlu perhatian khusus.
Permasalahan kependudukan yang dihadapi bangsa Indonesia, antara lain kelebihan
penduduk, persebaran penduduk yang tidak merata, urbanisasi, dan kualitas
penduduk.
Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Berdasarkan ketinggiannya atmosfer dibagi menjadi lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, ionosfer dan eksosfer. Lapisan atmosfer yang mempengaruhi kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi adalah troposfer, terutama cuaca dan iklim. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer antara lain berupa perairan darat dan perairan laut. Contoh dari perairan darat yaitu sungai, danau, rawa, telaga, dan air tanah. Sedangkan perairan laut meliputi laut dan samudera. Keadaan air di bumi, baik dari segi jumlah dan bentuk air di muka bumi membentuk suatu siklus air (siklus hidrologi). Ilmu yang mempelajari mengenai perairan yang ada di bumi disebut hidrologi.
Lapisan udara yang menyelimuti bumi disebut atmosfer. Berdasarkan ketinggiannya atmosfer dibagi menjadi lapisan troposfer, stratosfer, mesosfer, ionosfer dan eksosfer. Lapisan atmosfer yang mempengaruhi kehidupan mahluk hidup di permukaan bumi adalah troposfer, terutama cuaca dan iklim. Ilmu yang mempelajari tentang cuaca adalah meteorologi, sedangkan ilmu yang mempelajari iklim adalah klimatologi.
Lapisan air yang menyelimuti permukaan bumi disebut hidrosfer. Hidrosfer antara lain berupa perairan darat dan perairan laut. Contoh dari perairan darat yaitu sungai, danau, rawa, telaga, dan air tanah. Sedangkan perairan laut meliputi laut dan samudera. Keadaan air di bumi, baik dari segi jumlah dan bentuk air di muka bumi membentuk suatu siklus air (siklus hidrologi). Ilmu yang mempelajari mengenai perairan yang ada di bumi disebut hidrologi.
BAB X
Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan, dan Pemerintahan pada Masa
Hindu-Buddha
Gejala-gejala atmosfer dan hidrosfer di bumi memengaruhi kehidupan makhluk hidup di muka bumi, baik itu berdampak positif maupun berdampak negatif. Misalnya dapat bermanfaat sebagai sumber energi, sumber kehidupan, untuk menunjang dalam pemenuhan kebutuhan hidup, pertanian, dan dalam berbagai hal lainnya.
BAB XI
Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan, dan Pemerintahan pada Masa
Islam di Indonesia
Pertama kali agama
Hindu dan Buddha lahir dan berkembang di negara India. Kemudian menyebar ke
seluruh dunia termasuk Indonesia. Proses masuk dan perkembangan Hindu-Buddha ke
Indonesia melalui beberapa cara, antara lain ada teori Brahmana, teori Ksatria,
teori Waisya, teori Sudra, dan teori Arus Balik. Tersebarnya kebudayaan
Hindu-Buddha di Indonesia berpengaruh luas dalam kebudayaan masyarakat
Indonesia antara lain bidang agama, pemerintahan dan kebudayaan.
Daerah-daerah yang dipengaruhi unsur Hindu-Buddha di Indonesia antara lain adalah Pagaruyung, Bangka, Palas Pasemah, Padang Lawas, Sriwijaya, Tulang Bawang Tarumanegara, Bali, Kutai, Sanggau, Sempage, Mataram Kuno, Kediri, Singosari, dan Majapahit. Sedangkan daerah yang tidak dipengaruhi unsur Hindu-Buddha adalah wilayah Indonesia bagian timur, antara lain Maluku, Nusa Tengara dan lain-lain.
Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai wilayah Indonesia antara lain adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Holing (Kaling), Mataram Kuno, Medang Kamulan, Sriwijaya, Kediri, Singasari, dan Majapahit.
Peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia beranekaragam, antara lain adalah:
Daerah-daerah yang dipengaruhi unsur Hindu-Buddha di Indonesia antara lain adalah Pagaruyung, Bangka, Palas Pasemah, Padang Lawas, Sriwijaya, Tulang Bawang Tarumanegara, Bali, Kutai, Sanggau, Sempage, Mataram Kuno, Kediri, Singosari, dan Majapahit. Sedangkan daerah yang tidak dipengaruhi unsur Hindu-Buddha adalah wilayah Indonesia bagian timur, antara lain Maluku, Nusa Tengara dan lain-lain.
Perkembangan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di berbagai wilayah Indonesia antara lain adalah kerajaan Kutai, Tarumanegara, Holing (Kaling), Mataram Kuno, Medang Kamulan, Sriwijaya, Kediri, Singasari, dan Majapahit.
Peninggalan-peninggalan sejarah kerajaan-kerajaan bercorak Hindu-Buddha di berbagai daerah di Indonesia beranekaragam, antara lain adalah:
§ Bidang seni bangunan
: contohnya candi, petirtaan, pertapaan, benteng, gapura, stupa, keraton, dan
lain-lain.
§ Bidang seni rupa :
meliputi berbagai relief dan patung.
§ Bidang seni sastra :
peninggalan zaman Mataram, zaman Kediri, dan zaman Majapahit.
§ Bidang agama :
adanya agama Hindu dan Buddha.
§ Bidang tulisan dan
bahasa : adanya berbagai tulisan dengan huruf Pallawa dan bahasa Sanskerta.
§ Sistem penanggalan :
adanya tarikh Saka.
BAB XII
Perkembangan Masyarakat, Kebudayaan, dan Pemerintahan pada Masa
Kolonial Eropa
Proses masuk dan berkembangnya agama Islam di Indonesia ada berbagai pendapat dari abad ke-7 sampai abad ke-15 yang pada intinya agama Islam berasal dari Arab yang penyebarannya di bawah oleh para pedagang.
Saluran-saluran Islamisasi di Indonesia antara lain:
§ Saluran perdagangan
§ Saluran perkawinan
§ Saluran pendidikan
§ Saluran kesenian
§ Saluran tasawuf
§ Saluran politik
Cara yang digunakan
oleh wali songo/ulama dalam menyebarkan agama Islam ada berbagai macam. Antara
lain lewat pondok pesantren, lewat kesenian wayang, gamelan jawa, lagu-lagu
dolanan anak, seperti jamuran ilir-ilir dan cublak-cublak suweng.
Jalur dan daerah penyebaran Islam di Indonesia didominasi oleh para pedagang terutama dari Gujarat, Arab, dan Persia. Daerah yang pertama mendapat pengaruh Islam adalah Barus dan Perlak, kemudian menyebar ke Palembang. Dari Sumatera kemudian menyebar ke Jawa, yaitu Demak, Banten, Cirebon, Gresik. Selain itu menyebar pula ke Banjar, Gowa Tallo dan Maluku (Tidore dan Ternate).
Pengaruh Islam dalam bidang pemerintahan adalah munculnya kerajaan Islam di berbagai wilayah Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Perlak, Samudra pasai, Malaka, Aceh, Demak, Pajang, Mataram Islam, Cirebon, Banten, Banjar, makasar, Ternate, dan Tidore.
Peninggalan sejarah bercorak Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia, antara lain:
Jalur dan daerah penyebaran Islam di Indonesia didominasi oleh para pedagang terutama dari Gujarat, Arab, dan Persia. Daerah yang pertama mendapat pengaruh Islam adalah Barus dan Perlak, kemudian menyebar ke Palembang. Dari Sumatera kemudian menyebar ke Jawa, yaitu Demak, Banten, Cirebon, Gresik. Selain itu menyebar pula ke Banjar, Gowa Tallo dan Maluku (Tidore dan Ternate).
Pengaruh Islam dalam bidang pemerintahan adalah munculnya kerajaan Islam di berbagai wilayah Indonesia. Kerajaan-kerajaan tersebut antara lain Kerajaan Perlak, Samudra pasai, Malaka, Aceh, Demak, Pajang, Mataram Islam, Cirebon, Banten, Banjar, makasar, Ternate, dan Tidore.
Peninggalan sejarah bercorak Islam tersebar di berbagai daerah di Indonesia, antara lain:
§ bidang seni
bangunan: meliputi masjid, makam, kaligrafi, keraton, dan lain-lain.
§ bidang seni sastra
meliputi suluk, hikayat, babad, syair, dan riwayat/nasehat.
§ bidang seni
pertunjukan meliputi seni suara, tari seudati, seni debus, dan seni wayang.
BAB XIII
Pola Kegiatan Penduduk
§ Kondisi fisik lahan
dapat menimbulkan pola kehidupan yang berbeda pada tiap bentang alam. Kondisi
fisik berpengaruh pada penggunaan ladang di bidang pertanian, industri, serta
jasa dan perdagangan.
§ Pola penggunaan
lahan ditentukan oleh faktor fisik, nonfisik, dan manusia. Perbedaan ketiga hal
tersebut akan menentukan penggunaan lahan kota atau desa.
§ Penggunaan lahan
juga menentukan pola permukiman. Ada beberapa pola permukiman, yaitu:
§ pola permukiman
memanjang,
§ pola permukiman
mengelompok, dan
§ pola permukiman
berpencar.
§ Karakteristik
lingkungan yang perlu diperhatikan untuk permukiman antara lain relief,
ketersediaan air, iklim, bencana alam, sarana dan prasarana, serta potensi
ekonomi.
BAB XIV
Kegiatan Pokok Ekonomi
Kegiatan pokok ekonomi ada tiga jenis sebagai berikut.
§ Konsumsi, yaitu
kegiatan menggunakan atau menghabiskan barang dan jasa untuk memperoleh
kepuasan yang sebesarbesarnya.
Dampak positif
konsumsi, antara lain:
§ memberikan kepuasan
bagi konsumen,
§ memberikan
keuntungan bagi produsen dan kegiatan ekonomi lain, dan
§ meningkatkan
perputaran roda perekonomian.
Dampak negatif
perilaku konsumtif, antara lain:
§ terjadinya
pemborosan,
§ menimbulkan
kesenjangan sosial, dan
§ menimbulkan inflasi.
Produksi, yaitu
kegiatan yang menghasilkan atau menambah nilai guna barang.
Produksi bertujuan sebagai berikut.
Produksi bertujuan sebagai berikut.
§ Mendapatkan
keuntungan usaha.
§ Mempertahankan
kelangsungan usaha.
§ Memenuhi kebutuhan
konsumen.
§ Meningkatkan modal usaha.
§ Faktor-faktor yang
digunakan untuk produksi meliputi alam, tenaga kerja, modal, dan kewirausahaan.
§ Peningkatan jumlah
dan mutu hasil produksi dilakukan dengan cara intensifikasi, ekstensifikasi,
spesialisasi, diversifikasi, dan otomatisasi.
§ Distribusi, yaitu
kegiatan penyaluran barang dan jasa dan produsen ke konsumen.
Tujuan distribusi,
yaitu:
§ mempercepat
sampainya barang ke konsumen,
§ menyebarkan hasil
produksi secara merata, dan
§ menjaga
kesinambungan kegiatan produksi.
§ Sistem distribusi
dapat dilakukan secara langsung, tidak langsung, dan semilangsung.
§ Lembaga-lembaga
distribusi terdiri atas agen, pedagang besar, pedagang eceran, pedagang
barang-barang khusus, biro jasa, makelar, dan komisioner.
§ Kriteria badan usaha
yang dikelola secara manusiawi dan profesional, yaitu:
§ mempunyai manajemen
yang baik,
§ ada spesialisasi
kerja,
§ akuntabilitas,
§ kemandirian,
§ keadilan, dan
§ memperhatikan
kelestarian lingkungan.
BAB XV
Badan Usaha
§ Jenis-jenis badan
usaha meliputi sebagai berikut.
§ Menurut lapangan
usaha, dibedakan menjadi ekstraktif, pertanian, peternakan, industri, dan jasa.
§ Menurut pemilik
modal, dibedakan menjadi Badan Usaha Milik Negara (BUMN), badan usaha milik
swasta (BUMS), dan koperasi.
§ Menurut bentuk
hukumnya, dibedakan menjadi perusahaan perseorangan, firma, persekutuan
komanditer, dan perseroan terbatas.
§ Menurut jumlah
pekerja, dibedakan menjadi perusahaan kecil, perusahaan sedang, dan perusahaan
besar.
BAB XVI
Kreativitas dalam Kehidupan Ekonomi
Kreativitas meliputi
tiga hal sebagai berikut.
§ Kemampuan untuk
membayangkan atau menemukan suatu hal yang baru.
§ Sikap untuk menerima
perubahan dan sesuatu yang baru.
§ Proses terus-menerus
untuk membuat perubahan dan perbaikan secara bertahap pada pekerjaan.
No comments:
Post a Comment